Branding adalah menciptakan perasaan yang meninggalkan kesan bagi market. Kesan yang tercipta adalah kuncinya. Branding yang baik akan bisa membangkitkan perasaan dan tanggapan emosional dari konsumen. Hal ini akan menciptakan koneksi yang dalam dan bermakna, melebihi produk atau layanan. Branding yang sukses untuk menjangkau emosi dari para konsumen akan memupuk kesetiaan dan afinitas.
Contohnya, seringkali pada saat momen lebaran atau Idul Fitri, brand Teh Botol Sosro akan mengeluarkan iklan di televisi yang membahas mengenai kebersamaan dalam keberagaman pada bulan yang suci. Iklan ini bertujuan untuk membangun emosi pada penonton iklan tersebut dan mengaitkan kebersamaan dengan produk Teh Botol Sosro.
(Image Source: Instagram @tehbotolsosroid)
Branding itu juga koneksi. Branding yang membangun hubungan lebih dari sekedar transaksi adalah sebuah tujuan demi menciptakan loyalitas dan kepercayaan di market. Hal ini berkaitan dengan membangun ikatan antara brand dan marketnya berdasarkan kepercayaan, nilai bersama, dan juga pemahaman. Brand yang mampu membentuk rasa memiliki dan koneksi yang kuat akan membuat konsumen merasa ikut ambil bagian dalam sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.
Contohnya, dari tahun ke tahun, brand mobil Toyota sudah menjadi kepercayaan dari banyak konsumen di Indonesia. Para konsumen ini percaya bahwa Toyota itu tahan lama, mudah untuk dirawat, sehingga pemakaian mereka akan berlangsung lama, bahkan ada yang sampai berpindah generasi. Ikatan ini dibangun karena kepercayaan dari konsumen terhadap kualitas produk tersebut, dan juga branding dari Toyota yang membuat para konsumen mengaitkan kata-kata “Tahan lama” dan “Dapat diandalkan” dengan mobil Toyota.
(Image Source: Instagram @toyotaid)
Terakhir, branding itu adalah pengalaman. Branding meluas ke seluruh perjalanan pelanggan. Ini tentang menciptakan pengalaman berkesan di setiap titik kontak, mulai dari interaksi pertama dengan brand hingga setelah pembelian. Pengalaman merek yang positif akan meninggalkan kesan yang mendalam kepada pelanggan, mempengaruhi persepsi mereka dan mendorong kesetiaan.
Contohnya, ketika kita mengunjungi restoran Hai Di Lao, pengalaman itu akan menjadi berkesan untuk kita. Mulai dari penyambutan, cara mereka menjelaskan menunya, pelayanan sangat ramah yang diberikan oleh mereka, dan terkadang mereka juga membagikan goodie bag untuk para pengunjung sebagai tanda terima kasih. Karena pengalaman ini sangat meninggalkan bekas bagi para pengunjung, maka kemungkinan besar mereka akan kembali lagi ke restoran Hai Di Lao karena ada jaminan bahwa pelayanan mereka akan sangat bagus.
(Image Source: https://idn.haidilao-inc.com/pages/cerita-brand-kami)
“Branding is about the feeling people have when they encounter you. It’s about creating a meaningful connection with your audience.”
-Chris Do