“Udah coba promo macem-macem, tapi tetep aja sepi. Bingung nih, harus gimana lagi.”
“Padahal barangku bagus-bagus loh, tapi kok ya sepi pembeli. Ada yang salah kah?”
“Zaman sekarang sih, semua orang belanja online. Toko aku jadi sepi banget, nih.”
Sebagai pemilik brand, kita seringkali terlalu berfokus pada pengembangan produk dan melupakan pentingnya memahami celah pasar di berbagai generasi, yang esensial untuk menjangkau audiens lebih tepat. Untuk lebih paham mengenai segmentasi pasar berdasarkan dengan generasi, yuk kita lihat pembagiannya:
Generasi X: Lahir antara tahun 1965 dan 1980
- Gen X adalah generasi yang cukup menantang, karena dihimpit oleh dua generasi lainnya yaitu Baby Boomer dan Gen Y.
- Banyak Gen X yang sudah memiliki keluarga dan punya anak yang sudah bersekolah atau kuliah.
- Gen X adalah generasi yang unik karena mereka tidak tumbuh dengan teknologi seperti Gen Y dan Gen Z, tapi tetap terbuka dengan teknologi.
Generasi Y: Lahir antara tahun 1981 dan 1996
- Gen Y adalah multi-channel shoppers, yang berarti mereka berbelanja di platform dan channel yang berbeda-beda.
- Gen Y adalah pembelanja online.
- Gen Y cenderung dipengaruhi oleh tindakan atau opini orang lain dalam menentukan keputusan atau tindakan.
Generasi Z: Lahir antara tahun 1997 dan 2012
- Brand value sangat penting untuk Gen Z
- Gen Z terpengaruh oleh komunitas dan orang-orang yang mereka idolakan.
- Gen Z mahir dalam menggunakan teknologi dan aktif dalam menggunakan media sosial.
Dengan kita mengetahui karakteristik kunci dari setiap generasi, maka kita dalam waktu yang sama dapat memahami celah pasar dan menentukan strategi yang efektif dalam pengembangan produk. Jadi, kalian masuk di generasi yang mana nih?